Senin, 19 Oktober 2009

Ketika cinta...........

Ketika cinta berlabuh kepada orang yang kurang tepat, sakit rasanya. Harapan ingin memiliki, bersanding bersamanya harus berakhir. Ketika harus bisa menghapus dirinya dari hati ini, berpikir untuk bisa menghadapi realita yang terjadi. Cinta indah katanya kalau cinta itu kepada orang-orang yang tepat, kalau keliru ya pasyi sakit, demikian kata-katanya yang selalu membuat aku bangkit, aku harus bisa menghapus ini semua. Dia kakak yang sepantasnya aku sayang dan aku hormati sewajarnya, gak boleh lebih. Tapi kadang nafsu mengalahkan akal sehatku, didalam setiap diamku kurenungkan kata demi kata yang dia tuturkan untukku, tak kuasa kutahan airmata ini. Bukan karena sedih, tapi terharu akan kelembutannya meyakinkan aku kalau aku bisa menghadapi ini semua. Support dan kasih sayangnya membuat aku bangun dan bergerak lebih cepat untuk melakukan semuanya. "aku bersikap begini karena sayang nduk" itulah kata-kata yang sering teringat-ingat dalam setiap aku melangkah... begitu sayangnya dia padaku hingga berani memutuskan semuanya hanya demi kebaikanku... Aku bener-bener terharu akan sikapnya.... Hingga terus kucoba melangkah untuk menghapus rasa ini padanya. Biarkan rasa sayang sebatas adik ke kakaknya saja yang masih tertinggal dalam hatiku. Berjalan seiringnya waktu, 2 minggu lamanya kucoba untuk terus berusaha meski itu sulit, "Sulit bukan berarti tidak bisa" begitu supportnya. Akhirnya tidak sia-sia juga usaha ini, meski masih meninggalkan banyak kenangan manis bersamanya, biarkan tersimpan sebagai kanangan terindah.... Kekuatan kasih sayang melebihi segala-galanya meski itu cinta. Perasaan cinta bisa berakhir pada benci dan dendam....tapi kasih sayang selamanya akan tetap ada,,, Ku jalani hari-hariku lebih bahagia tanpa melabuhkan cinta hanya pada seorang. Menebar kasih sayang pada setiap orang indah rasanya.... Sekarang semua tinggal kenangan, saatnya melangkah menuju hari depan lebih baik,,,,, For someone thanks a lot for our support and attention.... Aku bisa karena aku berpikir bisa...Akhirnya ketika cinta....

Selasa, 21 Juli 2009

Anugrah Terindah

Pernahkan kita membayangkan andai orang-orang yang begitu kita sayang meninggalkan kita?mungkin untuk saat ini kita senang masih dikelilingi oleh orang yang sayang sama kita. Sekian banyak orang yang sayang sama kita, siapakah yang paling kita sayang? pacar?teman?sahabat?ortu? atau keluarga? mereka yang punya pacar mungkin kasih sayang dan perhatian tercurah untuk pacarnya. Tapi, yang tidak punya?lalu siapakah yang lebih pantas mendapatkan kasih sayang kita? sekian tahun lamanya aku hidup dan banyak pengalaman yang udah aku dapet dari hidup aku. Ku arungi masa muda aku seperti kebanyakan orang, walau sempat aku merasa diriku asing dengan dunia remajaku. Berpacaran?it's oke, itu dulu aku alami dan cukup satu kali aku manjalaninya. Cukup menjadi pengalaman buat aku untuk jadi pedoman dimasa yang akan datang. Suatu hal yang kebanyakan dilakukan oleh orang sebayaku. Masa-masa indah katanya... Memang bahagia rasanya kalau bisa bersama-sama dengan orang yang disayang. Tapi, apa selamanya pacaran itu indah? oh tidak, itu menurut aku. Perhatian, kasih sayang, dan waktuku banyak tersita untuknya, suatu hal yang sia-sia menurutku sekarang. Syukur, aku dah diingatkan oleh Pemilik Nafasku untuk mengakhiri semua itu. Meski kadang cinta masih menghampiri aku. Tapi, paling tidak pacaran sudah aku tutup dalam sejarah hidupku, semoga bisa berjalan sesuai harapanku. Pasrah dengan takdir, bahwa jodoh sudah digariskan olehNya kepada setiap makhlukNya termasuk aku. Kini aku bisa merasakan kehidupan yang sesungguhnya, mencari uang untuk mencukupi hidup aku, jauh dari kedua orang tua aku, walau kadang seminggu sekali aku pulang. Meski sebenarnya ortu aku masih mampu membiayai hidup aku, tapi aku ingin mandiri. Selama ini aku hanya bisa menyusahkan beliau meski beliau tidak merasa aku repotkan. Kasih sayang dan ketulusan dari beliau sudah lebih dari cukup buat aku, seseorang yang sering aku rindu disetiap waktu. Rindu akan belaian sayang, nasehat-nasehat yang selalu ada untuk aku, bibirnya selalu menyebut namaku disetiap doanya. Semua pengorbanan beliau gak akan terbalas meski tubuhku disayat. Ketulusan cintanya selalu terpancar di setiap senyumnya untukku. Beliaulah yang mengajariku untuk tegar menghadapi setiap masalah hidup, mengajariku untuk mencintai Penciptaku, membimbingku menuju kejalan yang benar. Kepulanganku selalu disambut oleh kehangatan cintanya. Dialah Ibuku, ibu yang selalu menjadi sumber inspirasi. Meski aku kadang membuat hatinya terluka, tetap saja beliau masih sayang dan mendoakan aku. Aku bisa seperti sekarang, juga berkat semangat yang setiap waktu diberikan untukku. Curahan hatiku selalu didengar dan gak pernah bosan beliau mendengarkan. Ku rindu saat-saat seperti itu. Setiap aku pulang aku ngobrol dengan beliau, sampai malam, ku curahkan semua keluh kesahku. Dengan setia beliau menemaniku dan menghiburku disaat cobaan datang padaku. Beliaulah anugrah terindah yang diberikan Allah untukku, seseorang yang menyanyangiku, kasih sayangnya tidak ada yang bisa menandingi. Ketulusan cintanya selalu terpatri dalam hatiku. Syukur kuucap pada Tuhanku atas anugrah terindah yang sudah diberikan untukku. Aku hanya ingin beliau bahagia, bahagia di dunia dan di akhirat. Aku bangga dan bahagia terlahir dari rahimnya..... I LOVE U MOM.....

Jumat, 10 Juli 2009

Indahnya Sehat...

Alangkah indahnya nikmat sehat yang diberikan Allah pada kita. Tinggal bagaimana kita menggunakan nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya, bermanfaat bagi orang lain dan berbuat yang mendatangkan pahala. Kita baru merasakan nikmat itu ketika kita sedang sakit. Baru kemarin aku mengalami sendiri. Allah memberiku nikmat sakit beberapa hari. Mungkin ini adalah nikmat dariNya agar aku sabar dan semoga dengan rasa sakit itu, dosa-dosaku diampuni. Disaat banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan, tiba-tiba rasa sakit itu datang yang aku sendiri tidak tahu kapan dan karena apa.Tiba-tiba malam hari aku tidur lebih awal, ditengah malam perut ini rasanya sakit sekali, harus mengeluh pada siapa?sedang aku disini tidak dengan keluargaku, aku hanya merintih dan mengadu kepadaNya, bibir ini basah dengan dzikir, berharap Allah meringankan rasa sakit yang menderaku. Berkali-kali aku ke kamar mandi, karena memang sudah tidak kuat lagi. Paginya bangun tidur, dadaku rasanya sakit, aku muntah-muntah, makanan yang aku makan semalem keluar semua. Bersama itu pula kepalaku terasa pusing. Aku tiduran dikamar. Siangnya aku putuskan untuk pulang kerumah, aku minta tolong sama temenku untuk mengantar pulang. Padahal banyak hal yang belum aku kerjakan, ngerjain sertifikat pelatihan yang jumlahnya tidak sedikit. Akhirnya aku mencoba bicara sama Dosenku dan menyerahkan pekerjaanku untuk sementara kepada temenku. Dirumah, kurasakan ketulusan keluargaku terutama ibuku, yang setia menemani dan memberikan yang terbaik untukku, pijitannya begitu menyentuh. Aku bersyukur sekali menjadi anaknya. Keesokannya sudah agak baikan tapi belum sehat benar. Dosenku sudah telp, katanya settingan sertifikat pudar, aku harus membenarkan. Akhirnya aku dijemput sama temenku kekampus, kami setting ulang sertifikatnya. Alhamdulillah jadi, aku diantar pulang. Minggunya seseorang yang menjadi semangatku datang kerumah, semangat untuk sembuh pun bangkit. Melihat senyumnya, membuat hati ini optimis untuk cepat sembuh. Siangnya aku paksakan nyinom, meski belum sehat benar. Sorenya ditelp dosenku lagi, akhirnya merapat ke kampus. Dikampus sampai sore. Senin pagi udah harus ke kampus, jadi panitia pelatihan. Capek juga, gak papa asal dapet pengalaman. Dikampus sampai sore, sertifikat belum juga selesai. Akhirnya laptop ma printer aku bawa pulang, lembur dirumah sampai malem. Alhamdulillah lancar-lancar saja. Dan juga badan ini sudah mulai membaik. Selasa sudah seperti biasa, ke kampus terus masuk kerja. Disaat sakitlah aku merasakan betapa berharganya kesehatan itu. Seketika ku teringat bagaimana sakitnya orang yang akan menghadapi sakaratul maut. Teringat akan dosa-dosaku yang menggunung tinggi, sudah siapkah menghadapi hari kemudian, hari dimana amal-amal perbuatan kita dimintai pertanggungjawaban dihadapanNya. Aku ingin hidup aku bermanfaat bagi orang-orang disekeliling aku. Ya Allah, ampuni segala dosa-dosaku...

Selasa, 23 Juni 2009

Ibu.....


Terbayang satu wajah, penuh cinta, penuh kasih... Terbayang satu wajah penuh dengan kehangatan, kau ibu..... Sosok seorang Ibu yang selalu aku kenang dimanapun aku menginjakkan kaki ini. Restu ibu yang selalu kuharapkan setiap ku langkahkan kakiku.. Ibuku, seorang yang menjadi sumber inspirasiku. Perjuangan dan ketulusan kasih sayangnya mengalir dalam darahku. Membimbingku dengan penuh kasih sayang. Saat aku terpuruk dalam suatu masalah, ibulah orang pertama yang membangkitkan semangatku. Senyum ibuku menjadi motivator terbesar dalam hidup aku. Jiwa dan raga telah dikorbankan untuk anak-anaknya, tentunya aku dan adikku.... Sesosok yang membuat aku bangga menjadi anaknya, lahir dari rahimnya. Semangat ibuku dalam mengasuh dan menanamkan iman dihati kami sungguh membuat kami kagum pada beliau. Selalu mengarahkan kami ke jalan yang benar, walau kadang kami membalasnya dengan muka yang tidak bersahabat, tapi beliau tetap sabar. Ketika ku teringat akan dosa yang pernah aku lakukan ke ibu, dada ini sesak, ingin menangis,... Kami hanya ingin membahagiakan ibu, perhatian dan ketulusan kasih sayang ibu yang tiada tara, yang tidak mengharapkan balas... Harapan ibu yang juga menginginkan anaknya bahagia. " Hanya memberi tak harap kembali" itulah pemberian dari seorang ibu. Tadi dikampus, mata kuliah menyimak, dosenku membacakan deskripsi tentang Ibu, setelah selesai membaca, mahasiswa disuruh maju satu-satu untuk mendeskripsikan tentang sosok seorang ibu. Dengan penuh perhatian dan konsentrasi ku pahami kalimat demi kalimat yang dibacakan oleh dosenku, seketika muncul bayangan wajah ibu dalam pikiranku. Terbayang wajah yang penuh kasih sayang dan ketulusan. Kata-kata itu tidak hanya teringat dalam memori namun juga tersimpan didalam hati. Kekuatan dan motivator dari ibulah yang membuat aku bisa berdiri didepan kelas untuk mengungkapakan deskripsi sosok seorang ibu. Dengan penuh ketenangan dan konsentrasi aku ungkapkan kata demi kata penuh makna. Entah kenapa begitu mudah aku ungkapkan kata-kata itu. Hati ini luluh teringat akan ketulusan ibu. Aku hanya berharap Allah selalu memberikan yang terbaik untuk keluarga aku, terutama untuk Ibu. Allohummaghfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo.... Ya Allah ampunilah dosa kedua orang tuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku diwaktu kecil... Amin....

Kamis, 18 Juni 2009

Syukurku padaMu Ya Rabb....

Dikala aku sedang tertekan dan didalam kesempitan yang teramat dalam. Membuat diriku tak punya semangat dan hampa hidup ini. Tapi, setelah aku mengingatNya... Luluh hati ini, semangat baru muncul ketika aku dihadapkan pada sebuah pilihan dan menatap masa depan penuh dengan impian. Betapa bodoh diri ini, nikmat Allah begitu banyak telah diberikan untukku, jika menghitung akupun tak mampu. Andai Allah murka padaku, apa yang terjadi?aku tak tahu. Seperti kejadian sore ini, ketika aku mencoba sebuah lampu, seketika aku kaget dengan kejutan listrik ke aliran tubuhku, seketika aku lemparkan lampu dan fittingnya.... Luar biasa rasanya ketika aku terkena aliran listrik. Jantungku berdegup kencang, terkejut sekali dengan apa yang baru saja menimpa diriku. Seketika ku ucap instighfar waktu itu, setelah agak reda dalam hatiku kuucap tahmid berkali-kali, sebagai rasa syukurku untuk Allah yang telah memberikan aku nikmat selamat dari bencana itu. Andai satu detik saja aku belum bisa melepas itu fitting, aku gak tahu apa yang akan terjadi. Alhamdulillah tanganku hanya melepuh sedikit sekali, setelah aku lihat ternyata di fittingnya ada yang meleleh pengamannya. Ku ucapkan syukur yang tiada terkira atas karunia yang telah diberikanNya untukku.... Alhamdulillahirobbil'alamin.... Dilain sisi, aku yang sering mengadu akan keinginanku yang belum juga segera terpenuhi, aku pun sesaat terdiam, merasakan kegalauan hati. Aku memang egois, bukankah Allah lebih tahu dengan apa yang aku butuhkan..... Berkali ku ucap istighfar untuk memohon ampun padaNya... Kenikmatan yang luar biasa yang tiada bandingannya adalah nikmat iman dan islam... Beruntung sekali sejak kecil aku lahir didalam lingkungan keluarga yang beragama islam... nikmat yang luar biasa yang tidak semua orang punya... Terimasih Ya Allah sampai saat ini Engkau masih mengkaruniakan kepadaku nikmat iman dan islam...

Selasa, 16 Juni 2009

Muslim Sejati

"Alangkah indah wajah-wajah para muslimin, Penuh cinta kasih di hidupnya, Menjaga diri dari segala dosa, Berkasih sayang pada sesamanya"

Nasyid yang dilantunkan oleh Opick dengan judul Alangkah Indah, beberapa hari ini telah mengantarkan aku ke dunia mimpi bersama-sama dengan judul nasyid yang lain. Juga disetiap sarapan pagi lagu ini aku putar dari HP-q. Sungguh mengena dihatiku, Ya Rabb apa aku telah menjadi muslimin yang seperti itu. Bisa berkasih sayang kepada muslim yang lain. Menjaga diri dari segala dosa, Seketika ku ingat akan semua kesalahan-kesalahanku.... Ku ucapkan istighfar untuk memohon ampunanNya...
Ketika sampai pada lirik "Alangkah indah wajah-wajah para muslimin, Menjaga mata mulut dan hatinya" seketika dada ini sesak. Pertanyaan muncul dalam pikiranku yang aku tujukan untuk mataku, apa sudah aku jaga mataku dari melihat sesuatu yang dilarang?sudahkah mulutku terjaga dari perkataan-perkataan dusta?apakah hatiku terjaga dari segala penyakit dengki? Sungguh tak sanggup aku membayangkan, setinggi apa dosaku dari kesalahan yang telah dilakukan oleh mata, mulut, dan hatiku. Indahkah wajahku sebagai seorang muslim?wajah yang penuh kasih sayang pada sesama. Ya Allah, aku malu kepadaMu..... Engkau tahu apa yang aku lakukan setiap detik dibumiMu, tapi aku sering melakukan kesalahan, melakukan dosa. Rasa syukurku akan nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku tak sanggup aku menghitungnya, namun kadang aku melalaikan FirmanMu. Ya Rabb, ampuni aku, ampuni segala dosa dan kemaksiatan yang telah aku lakukan.
Lirik berlanjut pada"Dalam susah hidup alangkah tabah kawan, Tiada takut isi dalam dada, Ringan tangan pandangan slalu terjaga, Setiap kata adalah mutiara" Hati ini semakin sesak, menyadari semua yang telah terjadi. Ketabahanku dalam menghadapi masalah dan ujian belum bisa setabah Nabi Ayub AS. Pandanganku pun sering tak terjaga. Tunjukkan kepadaku jalanMu Ya Rabb....

"Mereka yang tak dilalaikan oleh dunia, Hanya Allah satu tujuannya, Diamnya zikir penuh dengan doa-doa, Setiap langkah adalah ibadahnya"

Ya Rabb, hanya kepada Engkau aku memohon, hanya kepada Engkau pula tujuan hidupku. Rindu berjumpa denganMu kelak Ya Rabb..... Beri petunjuk kepadaku agar dapat menggapai cintaMu, mencintai apa-apa hanya karenaMu.... Ku ingin berserah diri kepadaMu disetiap langkah-langkahku.... Dosaku telah menggunung tinggi, ku mohon ampunan dariMu Ya Rabb.... Aku ingin menjadi seorang muslim sejati... Muslim yang senantiasa bisa tetap istiqamah dijalanMu, jalan yang telah dicontohkan oleh kekasihMu Rosullullah Muhammad SAW. Rindu berjumpa pada Engkau dan RasulMu.... Amin...

Senin, 15 Juni 2009

Ketulusanku menyayangi dirinya....

Badannya lemah, dia tertidur bersama seorang temannya cowok. Dia mulai sakit sejak 4 hari yang lalu, waktu itu yang kebetulan aku mampir, ketika dari tempatnya, diperjalanan pulang, tiba-tiba airmata ini menetes. Entah airmata karena apa aku kurang tahu. Seharian aku kepikiran dia. Kini dia dihadapanku, Kupandang wajahnya yang pucat. Teringat sms dia kemarin malam minggu, dimalam hari dia tiba-tiba sms minta do'a agar esok bisa tersenyum lagi. Seketika aku lemas, apa yang terjadi?aku panik, kubalas smsnya, lama gak dibalas. Aku coba sms temannya, juga gak dibalas. Kutelp gak diangkat. Ya Allah, apa yang terjadinya dengannya?ku telp temannya, alhamdulillah dia gak papa. Dia juga membalas kalau tidak apa-apa, dan minta didoakan agar cepat sembuh. Keesokannya dia dah enak, lega juga hati ini. Tiba-tiba hari ini juga dapat sms dari seseorang tanya tentang keadaannya, karena itulah aku nekat untuk menemuinya. Langsung kuhampiri dia yang lagi sama temennya, mereka terbangun... Sempat kaget ketika aku masuk, apa yang dia ucapkan, dia tanya siapa aku? pikiranku kacau, ada apa dengan dia, sampai seperti ini. Setelah aku mendekat barulah dia sadar bahwa yang datang adalah aku. Kududuk didekatnya, aku tanya apa yang dia rasakan, katanya pusing. Dia memejamkan matanya, sesekali membuka matanya dan memandangku sambil tersenyum dan mengeluarkan beberapa kata. Temannya pamitan, tinggal aku bersamanya. Dengan penuh kasih ku menungguinya, memandangnya sambil berharap dan berdoa agar dia segera bisa sehat kembali. Seseorang yang telah mengganggu pikiranku sejak 7 bulan silam, yang waktu itu pertama kali ketemu saat OSPEK. Aku juga bingung dengan perasaan ini, yang kadang-kadang tiba dengan dasyatnya. Seperti gelombang tsunami, yang tiba-tiba membuat hatiku terpaku kepadanya. Ya Rabb, perasaan apa ini?mungkinkah aku telah jatuh cinta kepadanya?cinta yang datang belum saatnya. Pribadi yang sederhana dan apa adanya, membuat hati ini merasa iri dengan wanita yang nantinya telah digariskan berjodoh dengannya. Entah siapa gadis itu. Dia tidur didekatku, kupandangi wajahnya, ku usap keringatnya yang keluar dari wajah dia yang bersih dan bersinar penuh kasih sayang kepada sesamanya. Kutak tega sebenarnya meninggalkannya sendirian. Sempat terlintas dipikiran ini, andai dia halal bagiku alangkah bahagianya, bisa menjaganya, menunggu, dan merawatnya disaat seperti ini. Ya Rabb, aku mulai berandai-andai lagi. Bukankah telah Engkau persiapkan untukku jodoh yang terbaik. Ku tersadar dari berandai-andai, bukankah aku telah mempunyai banyak mimpi yang butuh keseriusan untuk mewujudkan. Aku baru semester 2 duduk dibangku perguruan tinggi. Kenapa harus cemas, bukankah rasa cinta ini hanya perasaan yang kadang pergi dengan sendirinya kadang pula datang begitu cepatnya. Bukankah juga Allah telah menentukan jodohku. Tapi hati ini tak bisa berbohong, dia telah terpatri dihati. Aku tulus menyayanginya. Meskipun dia gak jadi milikku untuk selamanya. Dia terlalu baik buat aku. Bagaimana mungkin aku menjadi menantu seorang Ketua Kelompok suatu pengajian. Sedangkan diriku sekarang masih dalam tahap berbenah diri. Ya Rabb..bantu hamba, tunjukkan jalan terbaik hamba.... Sebentar lagi Bapaknya mau datang untuk menjemputnya dibawa pulang. Semoga dengan keberadaan dia ditengah-tengah keluarga bisa menjadi support baginya untuk cepat sembuh dan bisa tersenyum kembali. Meski aku harus menahan rindu untuknya, karena jarak rumah dia lumayan jauh dari sini, kira-kira 1,5 jam kalau naik motor. Aku hanya ingin dia bisa bahagia, andai bisa rasa sakit itu dibagi, aku pun siap dan rela untuk diajak berbagi rasa sakit yang ada padanya. Untuk dirimu disana yang sedang sakit, semoga engkau diberi kesabaran dalam menghadapi ini semua, cepet sembuh ya...aku ingin kamu bisa tersenyum lagi. Sepahit apapun peristiwa yang kita alami, semuanya adalah keindahan yang Allah berikan kepada kita agar senantiasa bertakwa kepadaNya. Aku memohon pada Allah yang Maha Agung, Tuhan Pencipta singgasana yang agung agar berkenan menyembuhkanmu....

Minggu, 14 Juni 2009

Sebuah pemikiran...

Terkadang aku bingung, apa sebenarnya yang ada di benakku untuk sebuah masa depan, ingin jadi orang sukses pasti. Tapi untuk menggapai itu semua butuh perjalanan yang panjang, sulit juga tentunya. Cobaan dan halangan pasti datang silih berganti. Kadang aku berpikir, andai saja aku jadi orang kaya, bisa terpenuhi apa yang aku mau. Uh aku tersadar it semua hanya bisikan setan yang gak boleh aku ikuti...mengandai-andai itu boleh, tapi untuk apa kalau tidak ada usaha. Setiap usaha ada resiko mestinya, tapi seseorang yang berani mengambil segala macam resiko, dia akan terlatih menjadi orang yang sabar dan kuat. Cita-cita menjadi seorang guru, bukankah itu sebuah cita-cita yang mulia?tapi, terkadang aku berpikir, lalu mau dibawa kemana ketrampilan dan keahlianku di komputer dan jaringan. 2 tahun aku bergabung menggeluti dunia itu, meski harus kerja keras demi sebuah harapanku untuk menggapai sebuah gelar Sarjana, ya sarjana pendidikan. Menjadi pendidik tentunya untuk masa depan bangsa dan negara. Tapi semua itu butuh suatu proses. Untuk belajar aja malas, uh mahasiswa macam apa aku ini?aku menyadari belajar itu wajib. Baru setengah jam baca-baca bahan kuliah, uh ngantuk langsung datang. Tapi, berjam-jam didepan komputer, ni mata masih aja bisa melek... Aneh memang... Bagaimanapun aku aku ingin membahagiakan kedua orang tua aku, yang aku merasa selama ini hanya bisa merepotkan beliau. Aku kasihan pada mereka, berkorban untuk aku, anaknya.... apapun yang aku minta mereka berusaha untuk menuruti. Sampai mengambil langkah untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggipun aku pertimbangkan baik-baik dengan kondisi orang tua aku. Alhamdulillah dengan tekad dan niat yang sungguh-sungguh aku melanjutkan ke perguruan tinggi. Aku bermimpi aku ingin menjadi guru yang mendidik anak bangsa dan menjadi pengusaha yang bisa membantu sesama. Tuhan, tunjukkan jalan itu, jalan kemudahan untuk mewujudkan mimpi-mimpiku dengan ridhoMu....